Doa adalah tali penghubung antara seorang hamba dengan Tuhannya. Dengan doa maka seorang hamba akan mengetahui hakikat dirinya sebagai seorang manusia yang lemah yang sangat membutuhkan Allah sebagai penolongnya. seringkali masalah yang pelik bisa diselesaikan dengan doa, penyakit yang menahun bisa disembuhkan dengan doa. Ya itulah keajaiban doa dan itulah bukti kekuasaan Allah yang Dia tunjukkan kepada hamba-hamba-Nya. Akan tetapi tidak jarang juga kita jumpai sebagian orang berkata : ” Kenapa doa saya belum terkabul, padahal saya sudah sering berdoa.” Atau mungkin kita sendiri yang pernah merasakan fenomena seperti itu?? Berikut mudah-mudah bisa menjadi solusinya. [Abu Aufa]
Penghalang-penghalang terkabulnya doa adalah sebagai berikut :
1. Makan dan minum dari yang haram, mengkonsumsi barang haram berupa makanan, minuman, pakaian, dan hasil usaha yang haram.
Dari Abu Hurairah berkata :
أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال { يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحا إني بما تعملون عليم } وقال { يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم } ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام وغذي بالحرام فأنى يستجاب لذلك
”Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda (yang artinya) : “Wahai manusia, sesungguhnya Allah ta’ala adalah Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik, dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada para Rasul. Allah ta’ala berfirman : “Hai Rasul-Rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang shalih” (QS.Al-Mu’minuun : 51). Dan Allah berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu” (QS. Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam menceritakan seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu lalu menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berkata,”Ya Rabb..ya Rabb…”, sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya dari yang haram, dicukupi dari yang haram, maka bagaimana mungkin dikabulkan doanya?” (HR. Muslim nomor 1015).
2. Minta cepat terkabul doa yang akhirnya meninggalkan doa.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
يستجاب لأحدكم ما لم يعجل فيقول قد دعوت فلا أو فلم يستجب لي
“Dikabulkan doa seseorang dari kalian selama ia tidak buru-buru,(dimana) ia berkata: ”Aku sudah berdoa tapi belum dikabulkan doaku ” (HR. Bukhari nomor 6340 dan Muslim nomor 2735).
3. Melakukan maksiat dan apa yang diharamkan Allah.Seorang penyair berkata : “Bagaimana mungkin kita mengharap terkabulnya doa, sedangkan kita sudah menutup jalannya dengan dosa dan maksiat”.
4. Meninggalkan kewajiban yang diwajibkan oleh Allah.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
والذي نفسي بيده لتأمرن بالمعروف ولتنهون عن المنكر أو ليوشكن الله أن يبعث عليكم عقابا منه ثم تدعونه فلا يستجاب لكم
“Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, hendaklah kalian menyuruh yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran atau (kalau kalian lakukan) maka pasti Allah akan menurunkan siksa kepada kalian, hingga kalian berdoa kepada-Nya, tetapi tidak dikabulkan”. (HR. Tirmidzi no. 2169, Al-Baghawy dalam Syarhus-Sunnah 14/3453, Ahmad 5/388. Berkata At-Tirmidzi : “Hadits ini hasan”).5. Berdoa yang isinya mengandung perbuatan dosa atau memutuskan silaturahim.
6. Tidak bersungguh-sungguh dalam berdoa
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لا يقل أحدكم اللهم اغفر لي إن شئت ارحمني إن شئت ارزقني إن شئت وليعزم مسألته إنه يفعل ما يشاء لا مكره له
“(Apabila seseorang dari kamu berdoa dan memohon kepada Allah), janganlah ia mengucapkan : ‘Ya Allah, ampunilah dosaku jika Engkau kehendaki, sayangilah aku jika Engkau kehendaki, dan berilah rizki jika engkau kehendaki ‘. Akan tetapi, ia harus bersungguh-sungguh dalam berdoa. Sesungguhnya Allah berbuat menurut apa yang Ia kehendaki dan tidak ada yang memaksa-Nya” (HR. Bukhari nomor 7477).
7. Lalai dan dikuasai hawa nafsu
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ادعوا الله وأنتم موقنون بالإجابة واعلموا أن الله لا يستجيب دعاء من قلب غافل لاه
“Berdoalah kalian kepada Allah dengan yakin akan dikabulkan, ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati lalai dan lengah” (HR. . Tirmidzi no. 3479, Al-Hakim 1/493, hasan. Lihat Silsilah Ahaadits Ash-Shahiihah no. 594).