DO’A DAN IKHTIAR



            Dianjurkannya kita berdo’a kepada Allah, bukan berarti kita hanya berdo’a saja sambil menunggu datangnya pertolongan dari Allah tanpa dibarengi dengan usaha dan ikhtiar. Umpamanya, kita memohon rizqi tanpa dibarengi usaha mencari rizqi dengan bekerja serta mencurahkan segala kemampuan, maka tidak mungkin rizqi itu akan datang dengan sendirinya. Jadi, do’a dan ikhtiar itu adalah satu- satunya jalan untuk mencapai sesuatu yang salah satunya tidak boleh kita tinggalkan.
            Berdo’a tanpa dibarengi dengan ikhtiar adalah salah besar, begitu pula dengan ikhtiar tanpa dibarengi dengan do’a. Tentunya kita ingat akan cerita Qarun yang kaya. Dia menjadi sombong karena beranggapan bahwa kekayaan yang diperolehnya itu adalah hasil dari usahanya sendiri tanpa bantuan yang lain. Akibatnya, dia tidak memikirkan nasib orang miskin, karena itu lalu Allah menumpasnya. Qarun dan harta kekayaannya ditenggelamkan ke dalam bumi, hingga sampai sekarang bila ada orang menemukan harta dari perut bumi disebut harta karun (Qarun).
            Memohon kepada Allah boleh- boleh saja, asal tidak terlalu muluk (mustahil terjadi). Karena hal- hal yang mustahil, tenu saja idak boleh kita mohonkan, karena akal tidak menerima wujudnya. Sementara hal- hal yang mungkin terjadi diharuskan kita berdo’a kepada-Nya, dan hal ini merupakan perintah dari Allah SWT sendiri.
            Walhasil, hendaknya kita berdo’a sambil berusaha. Di samping itu hendaklah ia menyadari, bahwa manusia hanyalah berusaha, tetapi Tuhanlah yang menentukan. Kesudahannya dari segala sesuatu ada di ”Tangan” Allah Yang Maha Kuasa. Kewajiban manusia hanyalah berusaha dan berdo’a.
            Telah diceritakan, bahwa pada suatu hari ada seorang lelaki datang menemui Imam Ja’far Ash Shidiq dengan hati gelisah sambil berkata : ”Wahai Imam, olong do’akan agar Allah melapangkan rizqiku. Aku kafir dan miskin.”
            ”Aku tidak akan mendo’akanmu,” jawab Imam Ja’far.
            ”Kenapa, wahai Imam?” tanyanya.
            ”Karena Allah telah menentukan cara untuk mencari rizqi. Allah menyuruhmu berusaha dalam mencari rizqi, sedang engkau hanya berpangku tangan di rumah, lalu mengharapkan rizqi datang melalui do’a”