SEBAB- SEBAB DO’A TERTOLAK

            Dahulu pada abad ke- 8 Masehi, hiduplah seorang ulama Sufie yang terkenal sangat alim. Saking alimnya, banyak ucapannya yang mengandung mutiara hikmat.
            Pada suatu hari, beliau berkunjung ke negeri Basrah dan setibanya di sana, beliau mendapat pertanyaan dari sebagian besar penduduk negeri tersebut perihal sebab do’anya tidak kunjung terkabul.
            Ibrahim bin Adham memberikan penjelasan, bahwa do’a tidak kunjung terkabul itu ada sepuluh macam sebab :
1.      Kamu akui mengenal Allah, namun hak- hak- Nya tidak kamu penuhi. Maksudnya setiap nikmat yang diberikan kepadamu, kamu tidak mau mensyukurinya, bahkan kamu ingkari adanya dan kamu lupakan Dia.
2.      Kamu baca Al- Qur’an berulang kali, namun isi yang terkandung di dalamnya tidak kamu amalkan.
Maksudnya, Al- Qur’an hanya untuk bacaan belaka, dibuat hiasan di rumah dan untuk dilombakan. Tetapi isinya tidak dipelajari untuk diterapkan di dalam kehidupannya.
3.      Kamu akui cinta Rasulullah SAW, namun nasehat- nasehatnya tidak kamu jalankan.
Maksudnya, beliau sering menunjukkan jalan yang lurus dan jalan yang sesat. Tetapi kebanyakan mereka menempuh jalan yang sesat.
4.      Kamu akui syetan itu adalah musuh manusia yang nyata, namun kamu telah patuh kepadanya.
Maksudnya, manusia sering kali memperturutkan kehendak hawa nafsunya. Padahal yang demikian itu sama halnya dengan memperturutkan perilaku syetan.
5.      Kamu sering kali berdo’a mohon dihindarkan dari siksa api neraka, namun kaku jerumuskan dirimu ke dalamnya dengan banyak berbuat dosa dan maksiat.
Maksudnya, manusia yang menginginkan dirinya terhindar dari siksa neraka maka hendaklah ia menjauhi perbuatan dosa. Sebab bila ia menjalani perbuatan dosa, maka sama halnya mencampakkan dirinya ke dalam neraka.
6.      Kamu sering kali berdo’a mohon supaya bisa masuk surga, namun kamu tidak mau beramal baik untuknya.
Maksudnya, semua manusia tentunya ingin hidup senang di surga, tetapi kebanyakan mereka enggan berbuat baik untuk mendapatkan surga itu.
7.      Kamu percayai kematian itu pasti datang, namun kamu tidak mau mempersiapkan diri menghadapi kematian.
Maksudnya, semua manusia telah menyadari bahwa hidup di dunia bersifat sementara, sedang hidup di akhirat itu kekal. Tetapi kebanyakan mereka lupa akan hal itu, sehingga sering kali berbuat dosa.
8.      Kamu sering sibuk mengurusi aib orang lain, namun aibmu sendiri kamu lupakan.
9.      Kamu makan rizqi dari pemberian Allah, namun kamu tidak mau mensyukuri pemberian itu.
Maksudnya,
10.  Kamu kuburkan orang yang meninggal dunia, namun kamu tidak mau mengambil pelajaran dari peristiwa itu.
Maksudnya, sebenarnya manusia bila mengantarkan jenazah ke kubur itu dapat mengambil pelajaran, bahwa hari ini aku yang mengantarkan, tetapi besok aku yang diantarkan. Dari itu, aku harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian dengan memperbanyak amal kebajikan.

Demikian di antara 10 macam sebab tertolaknya suatu do’a menurut penjelasan Ibrahim bin Adham kepada orang- orang Basrah. Yang mana bila do’a tidak mendapat pengabulan, maka janganlah menyalahkan Allah, melainkan koreksilah diri kita sendiri, sudahkah kita berdo’a dengan aturan- aturan yang telah dijelaskan sebelumnya?
Tuhan tidak akan mengingkari janji- Nya, sebagaimana tercermin dalam firman-Nya :

”... UD’ UUNII ASTAJIB LAKUM ...”

Artinya :
            ”Berdo’alah kamu kepada- Ku, niscaya Aku kabulkan do’amu.”
(Surat Al- Mu’min ayat 60)

Maka itu, marilah kita berdo’a dengan berpijak pada aturan- aturan yang sudah dijelaskan di artikel sebelumnya. Karena dengan berpijak pada aturan- aturan yang telah ditetapkan, maka dapat dipastikan do’a kita akan terkabul, sehingga kita akan menemukan apa yang kita idam- idamkan.