Sholat Khauf (Takut)

Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata:
Rasulullah saw. melakukan Shalat  khauf dengan salah satu kelompok sebanyak satu rakaat, dan kelompok yang lain (tidak ikut Shalat ) bersiaga menghadap musuh. Kemudian mereka (yang belum Shalat ) beralih menempati tempat teman-temannya (yang telah menyelesaikan Shalat  satu rakaat bersama Rasulullah saw. dan satu rakaat mereka selesaikan masing-masing), gantian mereka yang menghadap musuh. Lalu mereka (yang belum Shalat ) datang untuk Shalat  bersama Nabi saw. satu rakaat, kemudian Nabi saw. mengakhiri Shalat nya dengan salam. Kemudian mereka (yang baru Shalat  satu rakaat) menyelesaikan satu rakaat lagi. (Shahih Muslim No.1385)
Hadis riwayat Jabir bin Abdullah ra., ia berkata:
Suatu ketika aku turut melakukan Shalat  khauf bersama Rasulullah saw. Beliau membagi kami menjadi dua barisan, satu barisan berada di belakang Rasulullah saw. sedang musuh berada di antara kami dan kiblat. Ketika Nabi saw. takbir kami semua ikut takbir. Kemudian beliau rukuk, kami semua ikut rukuk. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, kami semua melakukan hal yang sama. Kemudian beliau turun untuk sujud bersama barisan yang berada langsung di belakang beliau. Sementara itu barisan yang terakhir tetap berdiri menjaga musuh. Ketika Nabi saw. selesai sujud, dan barisan yang di belakangnya berdiri, maka barisan yang terakhir tadi turun untuk melakukan sujud lalu mereka berdiri. Lalu barisan yang di belakang maju, dan barisan yang di depan mundur. Kemudian Nabi saw. rukuk dan kami semua ikut rukuk. Kemudian Nabi mengangkat kepalanya, kami pun mengikutinya. Sementara barisan yang tadi berada di belakang ikut turun sujud bersama beliau, barisan yang satunya lagi tetap berdiri menjaga musuh. Ketika Nabi saw. selesai sujud bersama barisan yang tepat di belakangnya, maka barisan yang di terakhir turun untuk sujud. Setelah mereka selesai sujud, Nabi saw. mengucapkan salam dan kami semua ikut salam. Jabir berkata: Seperti yang biasa dilakukan oleh para pasukan pengawal terhadap para pemimpin mereka. (Shahih Muslim No.1387)
Hadis riwayat Sahal bin Abu Hatsmah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. melakukan Shalat  khauf bersama sahabat-sahabatnya. Beliau membariskan mereka di belakang belian dalam dua barisan. Bersama barisan pertama, beliau melakukan Shalat  satu rakaat. Kemudian beliau berdiri dan terus berdiri sampai barisan yang ada di belakangnya menyelesaikan satu rakaat lagi. Kemudian mereka (yang belum Shalat ) maju, dan barisan yang Shalat  lebih dahulu mundur ke belakang. Lalu bersama mereka (yang belum Shalat ), beliau Shalat  satu rakaat. Kemudian duduk sambil menunggu mereka yang terlambat (baru mendapat satu rakaat), menyelesaikan satu rakaat lagi. Kemudian beliau salam. (Shahih Muslim No.1389)
Hadis riwayat Jabir ra., ia berkata:
Aku ikut bersama Rasulullah saw. dalam pertempuran Dzaatur riqa. Suatu saat kami berada di dekat sebuah pohon yang cukup rindang sekali. Aku persilakan beliau beristirahat di bawahnya. Lalu datanglah seorang laki-laki dari kaum musyrik. Pada waktu itu pedang Rasulullah saw. digantungkan di atas pohon. Laki-laki itu lalu mengambil pedang Nabi saw. dan menghunusnya. Kemudian ia bertanya kepada Rasulullah saw: Apakah engkau takut kepadaku? Beliau menjawab: Tidak. Laki-laki itu bertanya: Siapa yang akan menjagamu dari aku? Beliau menjawab: Allah yang akan menjagaku darimu. Pada saat itu para sahabat Rasulullah berhasil menggertak laki-laki tersebut, sehingga akhirnya ia memasukkan pedang itu ke sarungnya dan menggantungnya ke tempatnya semula. Setelah itu terdengar suara azan Shalat . Beliau lalu melakukan Shalat  dua rakaat bersama satu kelompok kemudian mereka mundur. Lalu beliau melakukan Shalat  dua rakaat lagi bersama kelompok lainnya. Jadi Rasulullah saw. melakukan Shalat  empat rakaat, sementara para sahabat hanya dua rakaat. (Shahih Muslim No.1391)