inikah duniaku

belakangan ini hati saya tergelitik melihat kenyataan kehidupan saudara saudaraku dimuka bumi ini. terutama ketika saya menyaksikan bahwa kita terlalu memuja dunia ini dengan amat sangat berlebihan dan melebihi cinta kita ketika kita menghadap sang pencipta.dan saya menyakini bahwa getaran dihati ini terasa timpang ketika kita dihadapkan dengan idola kita dibanding dengan sang pencipta.

pertama ketika artis terkenal dari luar negara kita, kita sebut saja dengan J****n BB (JB). bagaimana antusiasnya masyarakat kita menyambutnya, jauh hari sudah disiarkan dismua media, dipersiapkan dengan matang, dengan seindah indahnya dan tiket sudah dijual jauh hari sebelum waktu konser. tau nggak…. tiketnya terjual habis jauh jauh hari…., bahkan yang minat membeli tiket rela berantre antre, berjam jam. asal kita tau, harga tiket konser tersebut tidaklah murah, tidak seperti harga satu paket fastfood. beberapa penggemar jauh jauh kebendara hanya ingin berjumpa dengan sang idola, ternya sang idola dialihkan rute perjalannnya, saya menyaksikan melalui media para pengidola tersebut menangis sesenggukan karena tidak bisa berjumpa dengan sang idola. subhanalla, sampai sebegitunya menilai dunia ini. lupakan kita dengan sang kuasa, sang pencipta, dimanakah iman kita….
kedua ketika saya sedang ada tugas diluar kota, saya melewati sebuah daerah yang sedang ada lunching sebuah toko supermarket. sambil lewat saya mengamati bagaimana warga setempat merespon pembukaan supermarket tersebut. saya tercengang, warga rela antre, berdiri mengular untuk menunggu memasuki super market tersebut. saya setuju dengan apa yang dibilang ustad yusuf mansur ketika itu melalui media televisi, bahwa manusia dewasa ini lebih mencintai dunianya dari pada akherat. kita lebih memilih menghabiskan waktu hanya untuk urusan dunia dari pada urusan akerat, kita lebih rela untuk mengantri urusan dunia dari pada mengantri untuk memenuhi panggilan sholat, kita lebih memilih untuk membayar tiket konser yang berjuta juta dari pada untuk membayar zakat, kita sampai menangis nangis ketika bertemu dengan idola tetapi cuek saja ketika menjalankan sholat, bahkan sholatnya lebih sering dipercepat bacaannya dari pada sholat pada umumnya.
cobalah kita koreksi kembali kehidupan kita ini, manasih yang lebih utama dalam hidup ini. lebih memuaskan nafsu kita untuk urusan dunia atau meningkatkan amal ibadah untuk di akherat nanti. katanya kita menjalankan hidup ini dengan lillahi ta’ala, mencari ridlo allah. tetapi kita lebih memilih membuang buang waktu, tenaga dan energy untuk hal hal diluar perintah allah.
belum pernah saya melihat antusias warga ngantre menunggu adzan untuk sholat, belum pernah saya melihat antusias antrean membayar zakat, belum pernah saya melihat antusias warga berlomba lomba bersedekah. mengejar ngejar para fakir miskin untuk bersedekah.
ternyata ada fakta yang lebih baru lagi, yang membuat saya lebih geleng geleng kepala. yaitu tawaran masuk surga secara langsung, hebat kan….syaratnya gampang, hanya dengan menyetorkan dana sebanyak banyaknya kepada pengelola, semakin banyak dana yang disetorkan semakin lancar kita menuju surga, tanpa ada pertanyaan ini itu, tanpa ada timbangan baik buruk, bisa langsung by pass ke surga. subhanallah, surga dijual belikan, sebuah aliran yang sedang ramai ramainya dibicarakan. benarkah itu, hanya allah yang tau.
lantas bagaimana respon orang yang telah membeli surga dengan paket paket tersebut ?, lha wong kita udah dapat tiket surga, ya gak perlu sholat, gak perlu bayar zakat lagi, gak perlu berangkat haji. dll. benarkah jalan seperti itu….wallahualam bishowab.
Subhanallah…. Maha Suci Allah,
ampunilah kami Ya Allah, jauhkanlah kami dari siksa neraka Ya Allah, tunjukkanlah kami jalan lurus, jalan yang engkau ridloi, jalan yang seharusnya kami lalui, bukan jalan singkat yang semakin menjerumuskan kita kedalam lembah neraka. Ya Allah, kami yang hina, kami yang kecil, kami yang kotor, kami yang bodoh, kami hanya memohon kepadamu Ya Rob, hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami memohon pertolongan.