ADAB DI KALA MEMBACA TA’AWWUDZ

Di Riwayatkan oleh Ibnu Jarir dan ibnu Abi Hatim, Berasal dari ibnu Abbas, Katanya “Bahwa dalam pertemuan antara malaikat Jibril dan Nabi Muhammad SAW, Jibril Berkata: QUL ASTA’IZUBILLAHI SAMI’IL ALIMI MINASYSYAITHANIRRAJIM TSUMMA QALA QUL BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. QALA JIBRILU BISMILLAHI YA MUHAMMADU YAQULU RA’BIDZIKRILLAHIRABBIKA WAQUM WAQ’UD BIDZIKRILLAHI TA’ALA
Artinya: “Ya Muhammad, Sebutlah Asta’izubillahi Sami’il Alimi Minasysyaithanirrajim. Kemudian (sesudah Rasulullah Membaca apa yang di ajarkan itu) sebutlah Bismillahirrahmanirrahim, (sesudah apa yang di ajarkan jibril itu disebut Rasulullah SAW), Jibril lalu berkata: Bacalah dengan meng ingat (menyebut) Allah Tuhanmu. Dan berdirilah dan duduklah dengan mengingat (menyebut) Allah yang Maha Tinggi.

Aku memohon perlindungan kepada Allah yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui dari gangguan syetan yang kena rajam”

Pokok masalah yang terpenting untuk memahamkan ayat ini, terletak pada dua kata, yaitu kata-kata berlindung, dan kata-kata syeithan, dengan memahamkan sebaik-baiknya dan sedalam-dalamnya tentang perlindungan Allah dan tentang syetan kita akan memahami dan mengerti sedalam dalamnya akan isi yang terkandung dalam ayat ini.

Kita sudah sama-sama meyakini, bahwa seluruh isi langit dan isi bumi, semuanya tidak mungkin ada dengan sendirinya, pasti ada yang menciptakannya. Atau menyebabkan terciptanya. Yang menciptakan alam ini seluruhnya ialah Tuhan yaitu Allah SWT.

Tuhan bukan hanya menciptakan dan mengatur alam ini. Tetapi tuhan Juga melindungi alam Ini semua. Tanpa perlindungan Allah SWT, takkan mungkin akan ada kehidupan di permukaan bumi ini. Begitu juga kita menjalani aktifitas di muka bumi ini. Untuk itu kita mohon perlindungan kepada Allah, dari tipu daya syeithan yang terkutuk.

Bagaimanapun juga, pintar dan tingginya pengetahuan kita, Bagaimanapun juga, Kuatnya dan besarnya kekuasaan yang kita miliki. Namun kita tidak mungkin akan sanggup dan dapat melindungi diri sendiri bila tidak dengan perlindungan Allah yang sangat amat halus dan amat sangat teliti dalam segala hal.

Ayat Isti’adzah (A’udzubillahiminasysyaithanirrajim) dan lain-lain ayat yang serupa maksudnya, mengajarkan kepada kita, bagaimana caranya kita bermohon dan bermunajat, minta perlindungan itu kepada-Nya. di antara beribu-ribu bahaya yang diahadapi manusia dalam hidupnya. Bahaya yang paling besar ialah, Bahaya tipu daya syeithan atau iblis yang menjerumuskan kita (manusia) kejurang kehancuran. Yang melalaikan kita untuk Dzikrullah. Sehingga kita terlena dengan nikmatnya di dunia. Lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya. Sebagaimana firmannya

Artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (Q.S Adz-Dzariyat 51:56)

Di Jelaskan oleh Allah SWT dalam kitab suci-Nya Alqur’anulkarim, untuk itu kita harus waspada, Waspadalah, karena setiap saat, syeithan selalu mengikuti langkah kita, pemikiran kita dan membonceng dalam hawa nafsu kita. Untuk itu kita di sunnahkan untuk membaca ayat Isti’adzah ini

Firman Allah SWT:

Artinya: “Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk”. (Q.S An-Nahl 16:98)

Ayat Ini menunjukan anjuran untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT, di kala hendak membaca Al-Qur’an, untuk itulah kita di sunnahkan untuk membacanya.